Penulis: Siti Mugi Rahayu
Dunia pendidikan kita
sebenarnya sudah mengenal istilah psikolog, karena banyak sekolah sudah
menerapkan psikotes. Psikotes yang dimaksud adalah untuk mengetahui tingkat
kematangan peserta didik, kesiapan mentalnya untuk belajar, bidang-bidang
kecerdasan-kecerdasan yang dimiliki peserta didik, hingga berapa nilai IQ
peserta didik. Setelah tes, psikolog tak lagi diperlukan. Kalau kita melihat
isi sekolah secara menyeluruh, justru sekolah adalah tempatnya segala masalah
terjadi. Dari siswa pra sekolah, TK, SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi,
mereka merupakan pribadi yang sebenarnya harus disentuh secara individual.
Mengapa begitu ? Semua guru dan orang tua sudah banyak yang memahami bahwa
setiap anak adalah unik. Unik adalah sebutan bagi perbedaan yang terjadi antara
anak yang satu dengan yang lain. Unik menyangkut juga perbedaan perlakuan akan
kebutuhan anak yang juga berbeda. Berdasarkan tingkatan usia, anak-anak sekolah
dalam jenjang pendidikan terendah sampai terkecil tidak selamanya memiliki
perilaku yang wajar dan normal.